Oleh: galih adhidharma | Juli 4, 2013

Subsidi Daging

 

“Hore…Jokowi akan Subsidi Harga Daging Rp 20.000/Kg untuk Warga DKI

Pemda DKI Jakarta akan memberikan subsidi harga daging Rp 20.000 per Kg kepada masyarakat DKI Jakarta. Tujuannya untuk menurunkan harga daging di pasar yang saat ini menembus Rp 95.000 per Kg.

“Pemda DKI Jakarta akan memberikan subsidi harga daging, yang katanya Rp 20.000 per Kg,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Suswono ketika ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Kamis (4/7/2013).

Menurut Suswono, hal ini tentunya sangat positif karena akan meringankan beban masyarakat di Jakarta karena masih tingginya harga daging saat ini. “Isi sesuatu yang sangat positif dan bisa ditiru Pemda yang lain terhadap komoditas yang melambung tinggi,” ucapnya.

Sementara itu Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan pemberian subsidi ini dilakukan pada pasar murah yang digelar Pemda DKI Jakarta. “Subsidi harga daging ini dilakukan pada saat pasar murah digelar, informasinya mulai Senin dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta,” ucapnya.

Syukur mencontohkan, apabila harga daging di pasar nanti berkisar Rp 90.000 per Kg maka dalam pasar murah nantinya harga daging yang dibeli hanya RP 70.000 per Kg.

“Kalau harga pasarnya Rp 80.000 per Kg maka harga di pasar murah nantinya Rp 60.000 per Kg, bagaimana mekanisme pembeliannya nanti apakah harus menunjukkan KTP, atau hanya untuk golongan tertentu silahkan tanyakan ke Pemda karena Pemda yang melakukannya,” tandas Syukur.

Hingga berita ini diturunkan Gubernur DKI Jakarta Jokowi maupun pihak Pemda DKI Jakarta belum dikonfirmasi.

(rrd/hen)”

http://forum.detik.com/kabar-gembira-buat-warga-dki-jokowi-akan-subsidi-harga-daging-t734207.html

Ane mau ngomentarin nih artikel. Dari awalnya aja ane udah gundah ini kebijakan aneh bener. Harga daging sapi mau disubsidi? Secara teori yang ane pelajari di buku-buku kuliah, subsidi itu bukan untuk daging sapi, melainkan untuk orangnya. Kocak bener dah. Ini dagelan yang nggak lucu. Ntar akhirnya juga kaya BBM tuh. Hopeless.

Oleh: galih adhidharma | Mei 31, 2013

Hobi Musik

Kapan-kapan mau iseng ngobrak-abrik koleksi musik di rumah. Sekalian mau share kegemaran ini dari sudut pandang saya sendiri. Rata-rata musik yang sering diputar di rumah itu Koes Plus. Bapak dan Ibu hobi banget sama musik Koes Plus. Sampai-sampai membentuk sebuah komunitas penggila Koes Plus.

Koes Plus di rumah memang dominan, tetapi Bapak saya tidak hanya menyukai Koes Plus saja. Beliau suka musik rock. Ada beberapa CD musik rock di rumah, seperti Queen, Van Halen, Guns N’ Roses dll.

Yah ceritanya nanti lagi, ya. Belum sampai rumah.

Oleh: galih adhidharma | September 23, 2012

Kehidupan Bermasyarakat

“Hidup bermasyarakat itu tidak mudah. Anda harus tahu kapan harus memulai dan kapan harus mengakhiri. Anda juga harus tahu apa yang sebaiknya Anda lakukan sebelum tetangga Anda memberitahukannya. Jika Anda belum cukup dewasa, jangan harap Anda bisa hidup di tengah masyarakat. Tetapi Anda harus ingat bahwa hidup bermasyarakat tidak selamanya lancar.”

Hari ini saya  mendapatkan sebuah cerita dari Ibu dan Bapak saya. Dinamika bertetangga. Seorang ibu, sebut saja Ibu Melati, kemarin sakit mata terkena debu. Beliau kebetulan di rumah sendirian. Suami dan anaknya kebetulan sedang sakit dan dirawat di rumah sakit. Ibu tersebut meminta bantuan kepada tetangganya, sebut saja Ibu Mawar. Ibu Melati meminta tolong kepada Ibu Mawar agar mencarikannya taksi. Ibu Mawar kemudian menghubungi tetangga yang berprofesi sebagai sopir, sebut saja Pak Kumbang. Pak Kumbang segera memenuhi panggilan untuk membantu Ibu Melati. Namun, di saat yang sama Ibu Kamboja, seorang warga di kompleks yang sama, juga membutuhkan jasa Pak Kumbang untuk mengantarnya ke suatu tempat. Pak Kumbang yang tidak dapat memenuhi panggilan dari Ibu Kamboja karena sedang mengantar Ibu Melati pun kena marah. Ibu Mawar yang merasa bersalah kepada Pak Kumbang pun menyempatkan datang ke rumah Ibu Kamboja untuk menjelaskan duduk masalahnya. Ibu Mawar menceritakan kronologi bagaimana hal itu terjadi. Namun, jawaban Ibu Kamboja cukup mengejutkan, “Pak Kumbang itu sudah saya bayar Rp 750.000,00 per bulan untuk mengantar saya kapan pun saya ingin pergi. Otomatis Pak Kumbang itu jadi orang saya dan orang lain tidak boleh memakai jasa Pak Kumbang.” Ibu Mawar karena tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu hanya bisa diam. Memang, Ibu Kamboja adalah orang kaya yang dihormati di kompleks ini. Namun, sikapnya yang arogan itu telah melukai hati 3 orang sekaligus. Pertama Ibu Melati yang sedang membutuhkan bantuan darurat, kedua Pak Kumbang yang kena marah atas sesuatu hal yang tidak pas, dan ketiga Ibu Mawar yang sudah berusaha menjelaskan namun mendapatkan jawaban tidak menyenangkan.

Entahlah apa yang terjadi dengan kehidupan bermasyarakat. Saya masih harus banyak belajar dan berhati-hati.

Oleh: galih adhidharma | September 22, 2012

There’s Signal Everywhere

Tiba-tiba Google Chrome saya ngadat. Iya ngadat!

Saya tipe orang yang percaya bahwa apabila kita jeli, kita bisa menangkap sinyal dari alam yang menunjukkan ke mana kita dapat melangkah. There’s signal everywhere… Tentu saja itu semua dari Tuhan, karena saya percaya bahwa alam ini berkonspirasi di bawah komando Tuhan. Ya, semoga saja saya tidak menjadi paranoid karena hal ini. Maksudnya, saya berharap dapat menangkap sinyal positif. Gitu…

Oleh: galih adhidharma | September 22, 2012

Gila! (part. 2)

Saya sempatkan menulis di antara hiruk pikuk persiapan keluarga saya yang akan berangkat ke rumah Bude di Gamping. Bude mau mantu besok Ahad. Tetapi, bukan itu fokus tulisan ini.

Sebenarnya saya baru menuliskan cerita saya hari ini karena alasan baru kepikiran nulis. Maklum ya, yang ada di pikiran ini baru ngerjain tugas akhir saya sebagai mahasiswa.

Terkait dengan tugas akhir, cerita saya ini bersambung dengan part 1. Ini semua tentang nothing to lose, bagaimana alam berkonspirasi dalam komando Tuhan, dan keikhlasan. Ini semua berawal dari sebuah musibah yang saya alami. Tak perlu saya ceritakan apa musibah yang menimpa saya, yang jelas saya banyak belajar dari hal itu dan saya simpan sendiri, off the record, karena saya benar-benar tidak ingin membahasnya. karena sekali lagi bukan ini inti dari hal yang ingin saya sampaikan.

Saya sempat merasa kehilangan harapan untuk kesekiankalinya. Kekhawatiran terhadap kelangsungan tugas akhir saya tiba-tiba muncul sebagai variabel independent yang meloncat keluar dari error term persamaan hidup saya. Butuh waktu, ya, butuh waktu bagi saya untuk diam mencerna sebenarnya apa yang telah saya lakukan di masa lalu, sehingga saya mengalami hal ini. Tetapi saya putuskan, bahwa show must go on, hidup saya terus berjalan dengan atau tanpa tetek bengek kesedihan ini.

Saya kembali memandang proposal saya. Saya ingat bahwa beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan kawan baik saya yang sudah lulus. Dia sekarang bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta. Kami membicarakan apapun termasuk tentang tugas akhir. Saya menanyakan tentang bagaimana pendapatnya tentang dosen pembimbingnya dulu. Kesimpulannya, saya tertarik untuk approach dosen yang sama.

Masa KRS tinggal 2 hari lagi, esok dan lusa. Sebagai Last Minute Man, saya kelimpungan menyiapkan surat permohonan bimbingan. Sore harinya saya kirimkan sms kepada dosen yang saya harapkan. Setengah jam sebelum tengah malam, “besok jam 12 di kantor saya” dan senyum terkembang di bibir saya.

Saya datang dengan tergesa-gesa ke kantor dosen setelah memberikan selamat kepada sahabat saya yang wisuda hari itu. Saya sudah siap menerima konsekuensi apapun di awal, saat, dan akhir pertemuan. Shock ternyata benar-benar terjadi saat konsultasi. Bahasan topik pada proposal saya menurut beliau muatan politisnya begitu banyak. Dan untuk konsekuensi seperti itu saya belum siap. Diskusi lebih jauh menunjukkan topik ini butuh waktu untuk diselesaikan. Saya diam menerawang. Saya tidak ingin terlalu lama menyelesaikan studi saya di sini. Saat yang sama saya kehabisan waktu untuk memikirkan sebuah topik baru, karena waktu tinggal besok. Saya tidak tahu harus menghubungi dosen yang mana lagi karena itu sepertinya tidak mungkin karena hanya besok waktu yang tersisa. Menghubungi dosen untuk bertemu tidak semudah bertemu karyawan akademik.

Beliau kemudian memecahkan kebekuan dengan menyodorkan sesuatu yang tidak saya pahami. Sebuah topik. Topik yang baru saya dengar di bidang makroekonomi. Beliau dengan antusias menceritakan kepada saya topik yang sedang diteliti bersama timnya. Beliau menawarkan topik itu kepada saya, apakah saya mau menuliskannya sebagai tugas akhir saya? Harapan tumbuh kembali. Dan saya pun menerimanya. Beliau juga meminta saya membantunya.

Entahlah apa yang telah terjadi. Ini termasuk kegilaan dalam istilah saya. Kegilaan yang pernah terjadi pada saya beberapa saat yang lalu muncul kembali dengan bentuk yang berbeda. Saya tidak tahu harus bagaimana, saya hanya bisa diam saja. This world works on its own mysterious mechanism. Alhamdulillah.

Oleh: galih adhidharma | Mei 5, 2012

Gila!

Saya yakin setiap orang memiliki kisah hidupnya masing-masing. Begitu unik dan menegangkan. Kalau mau dibuat film mungkin bakal panjang. Tidak terkecuali kisah hidup saya yang misterius. Penuh ketidakpastian dan saya selalu diberi jalan untuk lolos dari masalah. Alhamdulillah.. Last Minute Man mungkin alias yang tepat untuk disematkan di nama dada saya.

Menjadi seorang Last Minute Man bukanlah hal yang menyenangkan. Keputusan selalu di ambang batas. Take it or leave it pantas jadi tag line. Hanya saja berdoalah agar tidak jadi seperti saya. Rasanya membuat jantung berpacu setiap saat. Tidak ada yang namanya tidak mendadak. Semuanya tiba-tiba harus diselesaikan saat ini juga. Tapi setelah itu akan muncul rentetan frase gila dalam otak saya, nothing to lose.. Nekat. Saat itu juga beban pikiran dalam otak menjadi hilang pikiran menjadi tenang. Entah mekanisme apa yang telah terjadi.

Selalu ada bantuan dari Tuhan. Serasa semesta berkomplot untuk membantu. Hal yang tidak dapat saya mengerti bagaimana gravitasi tidak lagi menarik ke arah bumi tetapi menarik entitas-entitas terkait untuk memuluskan jalan. This world works on its own mysterious mechanism. Berdoalah kepada Tuhan maka Dia akan memanipulasi semesta untuk membantumu. Itu adalah cara terbaik dalam membantu manusia. Saat itulah kita harus mengambil kesempatan. Karena kesempatan memang berada dalam kesempitan.

Oleh: galih adhidharma | April 30, 2012

Ayat-Ayat Quran Tentang Ilmu

’ 20:114

114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”

[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.

Oleh: galih adhidharma | April 30, 2012

Internet Mendangkalkan Otak

Sepertinya produktivitas saya sebagai penulis blog perlu dipertanyakan. Kegiatan ini saya lakukan kalau sedang ingin. Tidak ada alasan khusus. Lagi pula sejak kapan saya punya alasan.

Pagi ini saya memaksa diri untuk membaca majalah Intisari untuk Bulan April yang baru datang tanggal 27 April 2012. Telat. Intisari bulan ini membahas Atapers (orang-orang ber-moral hazard yang selalu naik kereta tanpa tiket), strategi marketing viral alias getok tular, hingga yang paling menarik adalah pembahasan tentang Otak Manusia yang Mendangkal akibat internet. Internet telah mengubah pola berpikir otak manusia yang tadinya tahan membaca berjam-jam menjadi tidak fokus sehingga daya tahan baca menjadi berkurang. Mengkhawatirkan. Beberapa alasannya adalah informasi dalam internet begitu lengkap sehingga ketika kita ingin mengetahui suatu hal kita dapat langsung mengetahuinya dengan mengetikkan keyword di search engine. Kebiasaan ini membuat orang menjadi tidak sabaran. Akibatnya terbawa ketika membaca buku orang yang tadinya akan terus membaca untuk mengetahui jawabannya di lembar berikutnya menjadi tidak fokus lagi.

Oleh: galih adhidharma | Januari 15, 2012

Kisah Durian

Siapa yang tidak kenal durian? Siapa yang tidak suka? Mungkin cuma bule yang g suka sama durian. Aromanya yang khas dan rasanya yang nikmat membuat durian menjadi buah favorit.

Walau menurut saya enak, masih saja ada orang yang tidak menyukai buah ini. Saya bisa memahaminya. Karena saya tidak suka udang, walaupun banyak orang yang menyukainya. Sama saja. Hahaha…

Tujuan kami hari ini adalah mencari durian yang banyak dengan harga yang murah. Pilihan jatuh ke daerah Kulonprogo di mana om saya tahu tempatnya.

Jalan menuju ke hutan sungguh terlalu. Hanya Jeep milik om saja yang mampu mendakinya. Off road, bro! Berikut ini adalah gambar yang berhasil saya himpun dari lapangan:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dan inilah mobil Jeep Super punya Om Kris (modelnya Mas Tok):

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Segini dulu…cerita yang lain di post berikutnya.

Oleh: galih adhidharma | Januari 14, 2012

Anggrek Kuning

Selamat malam lagi! Nah ini anggrek kuning yang oleh penjual di PASTHY diberi nama Millenium Gold. Nama yang sangat masa kini. hehe… Sekilas anggrek ini tampak dihinggapi beberapa lebah. Lalu terpikir, mengapa tidak diberi nama anggrek lebah saja? hahaha… sudahlah saya bukan ahli nomenklatur atau botani. Bukan area saya.

Yang jelas ibu saya hobi sekali mengoleksi bebungaan. Sedangkan saya suka memotret. Ya, walaupun hasilnya amatiran, tapi cukuplah untuk kepuasan pribadi.

Older Posts »

Kategori